Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

KONSEP DASAR PERKEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPS


KONSEP DASAR PERKEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPS

Oleh : Wanda Maharani


Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran fundamental yang berperan penting dalam membekali peserta didik dengan pemahaman mengenai kehidupan sosial, budaya, ekonomi, serta nilai-nilai kewarganegaraan. Pembelajaran IPS tidak hanya berorientasi pada penguasaan pengetahuan, tetapi juga diarahkan untuk membentuk kemampuan berpikir kritis, kesadaran sosial, dan sikap bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, pembelajaran IPS dituntut untuk terus berkembang mengikuti perubahan zaman dan kebutuhan peserta didik.

Perkembangan paradigma pendidikan, khususnya dalam konteks perubahan kurikulum di Indonesia, berdampak langsung pada model pembelajaran IPS. Model pembelajaran yang sebelumnya cenderung bersifat konvensional dan berpusat pada guru kini mulai bergeser menuju pendekatan yang menempatkan peserta didik sebagai subjek aktif pembelajaran. Penerapan Kurikulum 2013 hingga Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya penguatan kompetensi abad ke-21, seperti kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas. Dengan demikian, kajian mengenai perkembangan model pembelajaran IPS menjadi relevan untuk memahami inovasi pembelajaran yang efektif dan kontekstual.

Pendekatan Terpadu dan Kontekstual dalam Pembelajaran IPS Salah satu bentuk awal pengembangan pembelajaran IPS adalah penerapan model terpadu yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu sosial ke dalam satu kesatuan pembelajaran. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang utuh terhadap fenomena sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Hanum dan Raharja (2015) menunjukkan bahwa pengembangan model pembelajaran IPS terpadu berbasis multikultural mampu meningkatkan relevansi pembelajaran dengan realitas sosial peserta didik. Model tersebut dirancang untuk menanamkan nilai-nilai keberagaman, toleransi, dan sikap saling menghargai melalui materi IPS.

Selain pendekatan terpadu, pembelajaran IPS juga berkembang ke arah pendekatan kontekstual yang memanfaatkan lingkungan sosial sebagai sumber belajar. Kuswandi (2016) menegaskan bahwa penggunaan unsur-unsur kehidupan nyata masyarakat dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa terhadap materi. Pendekatan ini menjadikan pembelajaran lebih bermakna karena peserta didik dapat mengaitkan konsep yang dipelajari dengan pengalaman sehari-hari. Perkembangan ini menunjukkan adanya perubahan orientasi pembelajaran IPS dari sekadar penyampaian materi menuju pembelajaran yang aplikatif dan berorientasi pada kehidupan nyata.

Penerapan Model Problem-Based Learning dalam IPS Seiring dengan tuntutan pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, model Problem-Based Learning (PBL) semakin banyak diterapkan dalam pembelajaran IPS. Model ini menggunakan permasalahan nyata sebagai titik awal pembelajaran sehingga peserta didik terdorong untuk melakukan analisis, diskusi, dan pencarian solusi secara mandiri maupun kelompok. Penelitian oleh Putri, Nugroho, dan Umam (2023) membuktikan bahwa penerapan PBL pada pembelajaran IPS di sekolah dasar mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta hasil belajar siswa secara signifikan.

PBL dinilai relevan dalam pembelajaran IPS karena memungkinkan peserta didik memahami permasalahan sosial secara lebih mendalam. Melalui proses pemecahan masalah, siswa tidak hanya menguasai konsep, tetapi juga mengembangkan kemampuan bernalar dan mengambil keputusan. Oleh sebab itu, PBL menjadi salah satu model pembelajaran yang banyak direkomendasikan dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi.

Selain PBL, Project-Based Learning (PjBL) juga mengalami perkembangan pesat dalam pembelajaran IPS. Model ini menekankan keterlibatan aktif siswa dalam mengerjakan proyek yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Agustina dan rekan-rekannya (2023) menyatakan bahwa penerapan PjBL dalam pembelajaran IPS mampu meningkatkan minat belajar dan pencapaian akademik peserta didik. Proyek yang dirancang mendorong siswa untuk bekerja sama, berpikir kreatif, dan menghasilkan produk pembelajaran yang bermakna.

Meskipun demikian, penerapan PjBL juga menghadapi sejumlah kendala, seperti keterbatasan waktu pembelajaran, kesiapan guru, dan ketersediaan sarana pendukung. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi model pembelajaran IPS memerlukan dukungan sistem pendidikan yang memadai agar dapat diimplementasikan secara optimal dan berkelanjutan.

Penguatan Landasan Teoretis dan Profesionalisme Guru Kajian internasional memberikan gambaran bahwa keberhasilan pengembangan model pembelajaran IPS sangat bergantung pada dukungan kurikulum dan peningkatan kompetensi guru. Oteng dkk. (2023) menekankan pentingnya praktik reflektif dan pengembangan profesional guru dalam mendukung transformasi pembelajaran social studies. Tanpa dukungan tersebut, penerapan model pembelajaran inovatif cenderung tidak berjalan secara konsisten.

Selain itu, berbagai kajian teoretis mengenai pembelajaran kolaboratif menunjukkan bahwa model kooperatif memiliki kontribusi besar dalam mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Model pembelajaran kooperatif banyak diadaptasi dalam pembelajaran IPS karena selaras dengan tujuan pembelajaran yang menekankan interaksi sosial dan diskusi berbasis isu.

Secara keseluruhan, perkembangan model pembelajaran IPS menunjukkan adanya perubahan signifikan dari pendekatan konvensional menuju pembelajaran yang lebih aktif, kontekstual, dan berorientasi pada pemecahan masalah. Model pembelajaran terpadu, kontekstual, Problem-Based Learning, dan Project-Based Learning menjadi representasi utama inovasi pembelajaran IPS yang berkembang seiring dengan perubahan kurikulum dan tuntutan kompetensi abad ke-21. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model-model tersebut berkontribusi positif terhadap peningkatan hasil belajar, motivasi, dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Namun, efektivitas pengembangan model pembelajaran IPS tidak hanya ditentukan oleh desain model itu sendiri, tetapi juga oleh kesiapan guru, dukungan kebijakan pendidikan, serta ketersediaan sumber belajar. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas pembelajaran IPS perlu diiringi dengan penguatan profesionalisme guru dan sistem pendidikan yang mendukung inovasi pembelajaran secara berkelanjutan.

 

Informasi Penulis : 

Nama           : Wanda Maharani
NIM             : 2530104082
SMT/JRSN  : 1C/T.IPS


Posting Komentar untuk "KONSEP DASAR PERKEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPS"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.