Perbedaan Buku Ajar, Monograf, dan Buku Referensi Dikti
Dalam dunia akademik perguruan tinggi, istilah buku ajar, monograf, dan buku referensi sering digunakan secara bergantian. Padahal, dalam penilaian Dikti dan angka kredit dosen, ketiganya memiliki pengertian, fungsi, dan nilai yang berbeda.
Banyak dosen mengalami penolakan KUM bukan karena kualitas bukunya rendah, melainkan karena jenis buku yang diajukan tidak sesuai dengan kategori yang dituliskan. Oleh karena itu, memahami perbedaan ketiganya menjadi sangat penting sebelum menerbitkan buku.
Pengertian Buku Ajar Menurut Dikti
Buku ajar adalah buku yang disusun secara sistematis untuk digunakan langsung dalam proses pembelajaran pada mata kuliah tertentu. Buku ini ditujukan kepada mahasiswa dan dirancang untuk membantu pencapaian capaian pembelajaran.
Dalam penilaian Dikti, buku ajar harus memiliki unsur pedagogis yang jelas, seperti tujuan pembelajaran, penyajian materi bertahap, rangkuman, dan evaluasi. Buku ajar juga umumnya terkait langsung dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
Pengertian Monograf dalam Penilaian Akademik
Monograf adalah buku ilmiah yang membahas satu topik spesifik secara mendalam berdasarkan hasil penelitian atau kajian ilmiah penulis. Monograf tidak ditujukan langsung sebagai bahan ajar, melainkan sebagai kontribusi keilmuan.
Monograf biasanya ditulis untuk pembaca akademik atau profesional yang sudah memahami bidang tersebut. Oleh karena itu, gaya bahasanya cenderung formal dan analitis, serta tidak selalu dilengkapi unsur instruksional seperti latihan atau evaluasi.
Pengertian Buku Referensi Menurut Dikti
Buku referensi adalah buku yang digunakan sebagai rujukan pendukung dalam kegiatan akademik dan penelitian. Buku ini tidak dirancang khusus untuk satu mata kuliah, tetapi digunakan sebagai sumber tambahan oleh dosen dan mahasiswa.
Dalam penilaian Dikti, buku referensi memiliki posisi sebagai pendukung pembelajaran. Buku ini biasanya berisi pembahasan teoritis atau konseptual yang luas, tanpa struktur pedagogis seperti pada buku ajar.
Perbedaan Tujuan Penulisan
Perbedaan paling mendasar antara ketiga jenis buku ini terletak pada tujuan penulisannya. Buku ajar ditulis untuk mengajar, monograf ditulis untuk mendalami satu topik keilmuan, dan buku referensi ditulis untuk menjadi rujukan.
Kesalahan umum dosen adalah menulis buku referensi, tetapi mengajukannya sebagai buku ajar. Padahal, tujuan penulisan sangat menentukan jenis buku dan nilai angka kreditnya.
Perbedaan Struktur dan Isi Buku
Buku ajar memiliki struktur yang berorientasi pada pembelajaran, seperti tujuan pembelajaran, materi per bab, rangkuman, dan evaluasi. Struktur ini wajib ada agar buku diakui sebagai buku ajar.
Monograf dan buku referensi tidak mewajibkan unsur tersebut. Monograf fokus pada kedalaman analisis satu topik, sedangkan buku referensi fokus pada kelengkapan dan keluasan informasi.
Perbedaan Sasaran Pembaca
Buku ajar ditujukan langsung kepada mahasiswa sebagai peserta didik. Bahasa dan penyajian disesuaikan agar memudahkan pemahaman materi perkuliahan.
Monograf dan buku referensi menyasar pembaca akademik yang lebih luas, seperti dosen, peneliti, atau praktisi, sehingga tidak selalu disederhanakan seperti buku ajar.
Dampak Perbedaan Buku terhadap Angka Kredit (KUM)
Dalam penilaian angka kredit dosen, buku ajar, monograf, dan buku referensi memiliki bobot nilai yang berbeda. Kesalahan mengklasifikasikan jenis buku dapat menyebabkan nilai KUM lebih kecil atau bahkan ditolak.
Oleh karena itu, dosen harus memastikan sejak awal jenis buku apa yang akan ditulis, agar struktur dan tujuan penulisannya sesuai dengan kategori penilaian Dikti.
Kesalahan Umum dalam Klasifikasi Buku Dosen
Kesalahan yang sering terjadi adalah menambahkan istilah “buku ajar” pada sampul tanpa memenuhi unsur pedagogis. Kesalahan lain adalah monograf penelitian yang diajukan sebagai buku ajar.
Tim penilai tidak hanya melihat judul, tetapi menilai isi, struktur, dan fungsi buku secara menyeluruh. Oleh sebab itu, klasifikasi harus sesuai secara substansi, bukan sekadar istilah.
Bagaimana Menentukan Jenis Buku Sejak Awal?
Penentuan jenis buku sebaiknya dilakukan sebelum proses penulisan dimulai. Dosen perlu menentukan apakah buku akan digunakan untuk mengajar langsung, untuk publikasi keilmuan, atau sebagai rujukan.
Dengan menentukan jenis buku sejak awal, penulis dapat menyusun struktur, gaya bahasa, dan isi buku sesuai dengan ketentuan Dikti, sehingga peluang buku diakui dalam penilaian akademik menjadi lebih besar.
Penutup
Perbedaan buku ajar, monograf, dan buku referensi dalam penilaian Dikti terletak pada tujuan, fungsi, struktur, dan sasaran pembacanya. Memahami perbedaan ini adalah kunci agar buku yang diterbitkan tidak salah kategori.
Dengan klasifikasi yang tepat, dosen tidak hanya menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas, tetapi juga memastikan buku tersebut diakui dan bernilai dalam penilaian angka kredit.
