Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

PGE AREA KAMOJANG GELAR PROGRAM “SASAKALA TANEUH HEJO” UNTUK PERKUAT KEBERLANJUTAN PERTANIAN MELALUI PUPUK GEO-FERT

PGE AREA KAMOJANG GELAR PROGRAM “SASAKALA TANEUH HEJO” UNTUK PERKUAT KEBERLANJUTAN PERTANIAN MELALUI PUPUK GEO-FERT

Penulis : Hanis Syafikoh Hasibuan
Mahasiswa fkominfo universitas Garut

 

Energi Panas Bumi: Lebih dari Sekadar Daya, Jembatan Menuju Kesejahteraan

Di tengah arus pembangunan yang berkelanjutan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Kamojang terus menunjukkan dedikasinya untuk memberikan manfaat energi panas bumi yang lebih besar kepada masyarakat. Wilayah Kamojang, yang diakui sebagai salah satu pusat produksi energi panas bumi di Indonesia, kini membuktikan bahwa energi bersih tidak hanya memberikan kontribusi pada ketahanan pasokan listrik, tetapi juga menjadi penghubung bagi kesejahteraan di sektor pertanian. Data lapangan menunjukkan sekitar 65% pupuk organik buatan petani tidak kering sempurna dan berjamur, menyebabkan kerugian produksi serta meningkatnya ketergantungan pada pupuk kimia.

Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) unggulan yang dinamakan Sasakala Taneuh Hejo, PGE Area Kamojang memanfaatkan potensi geothermal untuk mengatasi masalah pertanian setempat. Inisiatif ini muncul dari kebutuhan nyata di lapangan, khususnya dari mitra binaan KTH Blok Cikondang dan kelompok tani lainnya yang memerlukan pelatihan serta akses ke pupuk organik yang bermutu. Permintaan ini kemudian berkembang menjadi kerjasama antara mitra binaan, sehingga menciptakan ekosistem saling mendukung yang meningkatkan kemandirian komunitas.

Inovasi yang Menyuburkan Tanah dan Ekonomi Petani


Puncak penerapan Sasakala Taneuh Hejo terwujud lewat pelatihan Geo-Fert, sebuah inovasi pupuk organik yang menggunakan energi panas bumi sebagai sumber utama dalam proses pengeringan. Uap geothermal dari lokasi perusahaan yang sebelumnya terbuang kini dialirkan melalui sistem steam trap ke perangkat Geo-Fert, sehingga proses pengeringan pupuk dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.

Kebutuhan ini berasal dari kondisi nyata di lapangan. Pengeringan pupuk organik di Kamojang sebelumnya bisa memakan waktu sampai dua minggu, dan sering kali gagal akibat cuaca yang fluktuatif. Pupuk yang tidak sempurna kering rentan terhadap jamur, sehingga mengganggu hasil pertanian. Situasi ini mendorong PGE Area Kamojang  untuk mendesain alat Geo-Fert sebagai solusi pengeringan cepat yang sekarang hanya memerlukan waktu 6 hingga 12 jam.

Dari segi komposisi, Geo-Fert masih menggunakan bahan organik yang mudah ditemukan di sekitar, seperti limbah pertanian, limbah rumah tangga, kayu, dan daun. Namun, penggunaan geothermal dalam proses produksinya memberikan keuntungan besar melalui efisiensi waktu, kebersihan, dan peningkatan kualitas kandungan hara. Sejak diluncurkan pada tahun 2024, program ini menunjukkan kemajuan yang stabil. PGE Area Kamojang  tidak hanya menawarkan pelatihan, tetapi juga membantu dalam penyediaan alat dan bahan produksi, termasuk alat angkut cator, roda tiga, termometer, serta bahan untuk fermentasi seperti EM4, gula putih, dan gula aren. Semua dukungan ini dikembangkan agar kelompok tani dapat memproduksi pupuk secara mandiri dan berkelanjutan.

Penguatan Kapasitas Melalui Pelatihan Lanjutan

Kegiatan pelatihan lanjutan mengenai produksi dan aplikasi pupuk Geo-Fert dilaksanakan pada Rabu, 5 November 2025, bertempat di Gedung Dipa Bramanta, Kamojang. Pelatihan ini diikuti oleh 45 peserta, dengan 15 peserta berasal dari KTH Blok Cikondang. PGE Area Kamojang mengundang seluruh mitra binaan dari berbagai sektor, termasuk masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai petani dan membutuhkan inovasi pengeringan pupuk organik.

Proses transfer pengetahuan dipandu oleh Hendro Gunawan dan Asep Muhammad Deni, local hero mitra binaan PGE Area Kamojang, bersama dosen dan fasilitator pertanian dari Universitas Padjadjaran. Para peserta tidak hanya belajar teknik produksi, tetapi juga memahami aspek keberlanjutan, kualitas pupuk, dan peluang pengembangan usaha berbasis pertanian organik.

Mengukir Keberlanjutan Sosial dan Operasional

Dalam sambutannya, Ovinda Hariesya, Junior Officer Public Relations & Government PT PGE Tbk Area Kamojang, menegaskan bahwa program ini lahir dari kebutuhan petani serta komitmen perusahaan untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasi.

“Kami percaya bahwa energi panas bumi tidak hanya bermanfaat dalam bentuk listrik, tetapi juga dapat memberi nilai tambah bagi sektor lain, termasuk pertanian. Melalui Geo-Fert, kami ingin menghadirkan inovasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani dan menciptakan kemandirian komunitas,” ujar Ovinda.

Indikator keberhasilan program ini diukur melalui proses monitoring dan evaluasi setiap bulan, diskusi rutin bersama kelompok tani, serta keberhasilan kelompok dalam memproduksi pupuk Geo-Fert yang telah dibagikan dan dimanfaatkan oleh mitra binaan lainnya.

Transformasi Pengetahuan dan Literasi Agrikultur

PGE Area Kamojang menggandeng akademisi pertanian seperti Diky Indrawibawa dari Universitas Padjadjaran untuk memastikan bahwa inovasi ini dipahami secara teknis oleh para petani. Mineral geothermal yang terkandung dalam material produksi mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, serta mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan. Kolaborasi dengan perguruan tinggi ini tidak hanya meningkatkan kompetensi petani, tetapi juga memperkuat literasi agrikultur dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan degradasi tanah. Proses Produksi dan Mekanisme Evaluasi Tahapan produksi pupuk Geo-Fert meliputi: 1) Pengumpulan bahan organik 2) Proses pencacahan 3) Fermentasi selama 5–7 hari 4) Pengeringan menggunakan alat Geo-Fert 5) Pengayakan dan pengemasan PGE melakukan monitoring setiap bulan melalui diskusi kelompok, evaluasi kualitas pupuk, serta pendampingan teknis. Indikator keberhasilan meliputi daya produksi, kualitas pupuk, efisiensi biaya, dan tingkat adopsi oleh petani. Kutipan Narasumber Local hero, Hendro Gunawan, menyatakan:

 “Dengan Geo-Fert, kami tidak lagi bergantung pada cuaca. Produksinya jadi lebih cepat dan kualitasnya stabil.”

 Akademisi UNPAD, Diky Indrawibawa, menambahkan:

“Mineral geothermal membantu memperbaiki struktur tanah dan mendukung pertanian organik jangka panjang.”

Dampak Nyata yang Mulai Dirasakan Petani

Sejak menggunakan teknologi Geo-Fert, kelompok tani KTH Blok Cikondang melaporkan dampak konkret, mulai dari kemampuan memproduksi pupuk secara mandiri, efisiensi biaya karena tidak perlu membeli pupuk kimia, hingga peningkatan produktivitas pertanian. Proses produksi pupuk yang lebih cepat menyebabkan perputaran usaha tani semakin efektif, sehingga hasil panen dapat diprediksi dan dikelola dengan lebih baik.

Antusiasme peserta terlihat sepanjang pelatihan. Seorang petani menyampaikan rasa syukurnya:

“Selain mendapat ilmu baru yang sangat praktis, kami merasa didampingi untuk mengembangkan pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.”

Arah Pengembangan ke Depan

Dalam waktu dekat, PGE berfokus pada pengembangan pemahaman mitra binaan tentang potensi pupuk organik serta cara memproduksinya secara berkelompok. Sementara itu, sasaran jangka panjangnya adalah membangun kemandirian kelompok menuju penerapan pertanian yang berkelanjutan.

PGE juga merencanakan pengembangan lebih lanjut, yang meliputi:

• Pelatihan lanjutan dalam produksi pupuk organik,
• Dukungan bagi kelompok tani untuk berpartisipasi dalam program pendanaan dan penghargaan,
• Pengajuan izin distribusi untuk Geo-Fert agar bisa dipasarkan secara luas,
• Penyediaan kemasan yang ramah lingkungan,
• Serta pelaksanaan studi banding dengan produsen pupuk organik lain untuk mengembangkan pengetahuan kelompok tani.

Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan komitmen PGE Area Kamojang dalam memperluas dampak program dengan cara yang strategis dan berkelanjutan.

PGE Area Kamojang sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan

Sasakala Taneuh Hejo merupakan bagian dari strategi community development jangka panjang yang mendukung agenda pembangunan berkelanjutan Indonesia. Inovasi pupuk berbasis geothermal yang dihadirkan PGE menjadi contoh kolaborasi lintas sektor yang selaras dengan target nasional menuju Net Zero Emission 2060.

Melalui program yang menghubungkan teknologi geothermal dengan kebutuhan masyarakat, PGE Area Kamojang menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya konsep, tetapi tindakan nyata yang membawa manfaat langsung, terukur, dan berkelanjutan bagi masyarakat. Program ini memperkuat posisi PGE Area Kamojang sebagai perusahaan energi yang tumbuh dan bergerak bersama masyarakat.

 

 

Posting Komentar untuk "PGE AREA KAMOJANG GELAR PROGRAM “SASAKALA TANEUH HEJO” UNTUK PERKUAT KEBERLANJUTAN PERTANIAN MELALUI PUPUK GEO-FERT"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.