Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Strategi Mahasiswa FTIK USM Hidupkan Gairah Literasi dan Organisasi di Tengah Disrupsi Digital

 Strategi Mahasiswa FTIK USM Hidupkan Gairah
Literasi dan Organisasi di Tengah Disrupsi Digital

Oleh : Meri

 

SEMARANG – Kehadiran teknologi digital yang masif telah mengubah pola interaksi sosial mahasiswa secara drastis. Di satu sisi, teknologi memberikan kemudahan akses informasi, namun di sisi lain, hal ini menciptakan tantangan eksistensi bagi organisasi kemahasiswaan dan menurunkan minat literasi konvensional. Fenomena inilah yang mendorong sekelompok mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) untuk turun tangan memberikan solusi nyata.

​Dalam sebuah riset mendalam yang dilakukan oleh Meri Magdalena bersama tim mahasiswa FTIK USM, ditemukan bahwa organisasi mahasiswa saat ini sering kali dianggap tidak lagi menjadi kebutuhan utama bagi generasi muda. Studi kasus yang diambil adalah Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Semarang, yang sempat mengalami masa vakum pada periode 2018-2021.  

​"Mahasiswa era digital cenderung memiliki pola pikir yang menganggap segalanya bisa diselesaikan secara instan lewat teknologi, sehingga semangat berorganisasi menurun. Melalui penelitian ini, kami menekankan pentingnya organisasi mahasiswa bertransformasi menjadi hybrid organization yang adaptif terhadap digitalisasi guna mempertahankan relevansinya," ungkap Meri Magdalena, mahasiswa FTIK USM yang juga menjadi penggerak dalam penelitian ini.

Aksi Nyata Lewat Komunitas "Buku Bersuara"

Tidak berhenti pada kajian teoritis, mahasiswa FTIK USM ini juga melakukan intervensi sosial melalui pembentukan komunitas "Buku Bersuara". Bertempat di Microlibrary Warak Kayu Semarang, sebuah ruang publik arsitektural yang ikonik, mereka menggelar kegiatan literasi non-formal yang inovatif.  

​Kegiatan ini bertujuan mematahkan stigma negatif "Kutu Buku" yang sering kali menjauhkan anak muda dari dunia literasi. Dengan menggunakan metode Participatory Action Research (PAR), mahasiswa FTIK USM menyulap kegiatan membaca yang biasanya kaku menjadi ruang ekspresi yang interaktif melalui penulisan postcard dan permainan kata kreatif.  

​"Kami berkolaborasi dengan komunitas Semarang Book Party untuk memberikan motivasi dan wawasan baru bagi peserta. Hasilnya, peserta yang awalnya pasif menjadi sangat antusias dan ekspresif dalam memaknai literasi secara kolektif," tambah tim mahasiswa FTIK USM.  

​Melalui publikasi ini, mahasiswa FTIK USM berharap dapat menginspirasi organisasi mahasiswa lain di Semarang untuk terus berinovasi. Penggunaan teknologi harus diiringi dengan penguatan nilai-nilai kepemimpinan transformasional digital dan budaya kolaboratif agar ketahanan organisasi tetap terjaga di tengah zaman yang terus berubah.





Posting Komentar untuk "Strategi Mahasiswa FTIK USM Hidupkan Gairah Literasi dan Organisasi di Tengah Disrupsi Digital"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke dengan subjek sesuai nama rubrik ke https://wa.me/+6282388859812 klik untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.