Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sang Penguat Tinta Hitam

 Sang Penguat
Karya : SeNuri Mawar

(Foto by, Halobunda.com)

Manis senyummu memetik tawaku

semanis coklat yang disuguhkan dengan kesabaran

akar ketulusan menembus ke bawah alam sadarku

menusuk hingga ke dalam sanubariku, wahai Ibu Bumi ...

Batang hatimu tetap kuat walaupun terpatah berkali-kali

Dedaunan harapmu koyak oleh waktu namun tak putus amanah seorang ibu

Detakan jantung ibu tetap memberikan ketulusan cinta meski dalam meradang

satu tandan lengkap di tubuhmu, saling menguatkan, 

berdempetan, berdesakan, 

riuh, gemuruh, 

rendah, cerah, marah, dalam indahnya kasih sayang

Amarah mu tak memutuskan kecantikan dan kemuliaan hatimu.

Bersinar lalu kekuningan,

satu menitpun tak terlewatkan, 

cintamu matang membara bersama  kesabaran.


 

Penulis bernama Nuriyanti. Lahir di Pekanbaru, 14 Juni 2000. Saat ini, Nuri sebagai guru pengajar di sekolah Alam Husna, Pekanbaru. Saat SMA ia sangat tertarik dengan puisi dan cerpen bahkan sudah membuat beberapa karya sendiri. Sekarang ia merupakan mahasiswa di Universitas Lancang Kuning, Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Daerah/Melayu.




Tinta Hitam
Oleh, Restu Salihah

Hiruk pikuk makhluk-makhluk berkaki dua itu sangat menyesakkan, 

mengganggu secuil nyawa yang di sana termenung diam.

Mengamati keadaan atau mencari pasang mata yang tak lepas bayang?

Cecaran suaranya yang mendadak hilang 

dalam keramaian menghilangkan kedamaian.

Berjalan menjauh tapi langkah tak punya tujuan, 

ingin segera berhenti di hadapan tinta hitam yang melukis keabadian.

Pena yang menari menjadi bukti bahwa kau adalah karya yang tak akan mati.

Di hadapan kertas kosong kau tak berarti, 

sampai sastra mengukir namamu menjadi isi.

.

.


Kenapa dunia sangat ramai?

Aku kehilangan tangannya yang melambai.

Bising menjejali dua pasang indra

yang saling bicara tapi tak mendengar suara

.

.

Mentari menatapnya sepanjang hari

Sedangkan capung di sana hanya melirik mengamati

Temu tatap beralih pergi

Terkadang lucu tapi menyesakkan hati

Kamu terukir abadi,

Bersama dengan suka duka yang mengiringi.

Inisialmu menjadi titik tumpu, untuk karya yang kucipta selalu.



Penulis adalah siswa SMAN 1 Tandun Rokan Hulu Riau.



Posting Komentar untuk "Sang Penguat Tinta Hitam"

Kami menerima Kiriman Tulisan dari pembaca, Kirim naskah ke email redaksi lenggokmedia@gmail.com dengan subjek sesuai nama rubrik atau Klik link https://wa.me/+6282388859812 untuk langsung terhubung ke Whatsapp Kami.